My playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Selasa, 22 Februari 2011

Tentang Titi - 1

Titi adalah nama anak perempuan ku satu-satunya.
Banyak kejadian menarik seputar kehadirannya di dunia ini.

Setelah 10 tahun 2 bulan pacaran, akhirnya aku menikah pada 12 Januari 2002, dengan seorang lelaki yang paling baik sedunia (cieee...., tapi bener lho...). Namanya Albertus Eko Krisdianto, seorang lelaki Jawa yang sederhana dan rajin.  Nanti lah, aku cerita in tentang suamiku tercinta ini...., sekarang aku mau cerita tentang Titi. Setelah 5 bulan menikah, aku hamil, seneng banget....tapi juga deg-deg an.  Saat itu kami masih mengontrak sebuah rumah petakan di daerah Ampera, Cilandak, Jakarta Selatan.  Walaupun rumah petakan, tapi daerah nya tidak terlalu padat penduduk. Mengetahui anak perempuan nya hamil, ibuku gelisah memikirkan tempat tinggal ku yang lumayan jauh dari rumah ibu.  Beliau berpikir, bagaimana nanti kalau anakku lahir, sementara aku dan suami bekerja, siapa yang akan menjaga anakku?  Dan mulailah ibu ku sibuk mencarikan rumah kontrakan di sekitar rumahnya di Cinere. Dan Puji Tuhan, akhirnya kami mendapat rumah yang jauh lebih nyaman dan yang pasti, dekat dengan ibu.  Saat kandunganku berusia 7 bulan, kami pindah ke Cinere.

Pada dasarnya, kami akan sangat bahagia bayi kami lahir dengan sehat, entah itu lelaki atau perempuan, sama saja.  Tapi, nama yang sudah kami persiapkan adalah nama anak perempuan.... Suamiku ingin jika nanti anak yang lahir benar perempuan, dia akan memanggilnya Titi.  Saat USG, dokter tidak dapat memastikan apakah bayiku lelaki atau perempuan, dan pada saat Upacara Mithoni (Upacara siraman calon Ibu saat usia kandungan sudah lebih dari 7 bln) semua tamu dan undangan menebak, kalau nanti anak pertamaku ini perempuan. Tapi tenyata, yang lahir bayi lelaki 8 Maret 2003, Puji Tuhan....!!!

Saat putra pertamaku berumur 3 bln, aku hamil lagi (hehehe.....), kali ini aku dan suamiku tidak lagi mempersiapkan nama, nanti deh, belakangan, kalau bayinya sudah lahir. nanti kecele...lagi...

Ramadhan 2003, aku iseng mencoba menelepon stasiun TV RCTI, untuk ikut kuis Who Wants to be A Millionaire.  Sebulan aku menunggu tidak ada panggilan dari RCTI, dan aku pun melupakannya.
Januari 2004, saat jam istirahat siang (aku jarang keluar kantor untuk makan siang...., panas..!!), telpon kantor berdering, suara lelaki di ujung telepon mencari ku dan mengaku dari RCTI. Aku tidak menganggap serius...karena banyak berita di milist maraknya penipuan dengan modus seperti ini.  Enteng aku jawab, "Maaf Mas, mbak Rini nya sedang keluar makan siang." dan si Mas RCTI menjawab,"Baik bu, nanti saya hubungi lagi setelah jam makan siang."
Sempet menyesal, jangan-jangan bener dari RCTI, walllaaah...piye ki.... sudahlah, kalo emang rejeki, nggak akan kemana, batinku menghibur diri...
Jam 1 lewat, telepon berdering lagi mencariku, dan ternyata si Mas RCTI lagi...hhhuummm...lega rasanya, ternyata ini bukan penipuan.  Dia memberi empat pertanyaan, dan jika aku berhasil menjawabnya, aku diminta datang ke studio RCTI untuk taping.  Dan singkat kata aku berhasil.....
Dua hari kemudian, aku minta cuti dari kantor dengan alasan mau shooting di RCTI, dengan tidak percaya boss ku mengizinkan.  Dan berbekal restu dan doa dari Ibu, suami, saudara, tetangga dan orang sekantor aku berangkat. Karena suami ku bertugas pagi dan baru akan pulang sore hari, dia tidak bisa mengantarku, tapi dia akan datang menonton shooting tersebut.  Aku berangkat naik mikrolet, karena tidak tau dimana persisnya RCTI, aku bertanya pada banyak orang di Psr. Palmerah, naik mikrolet nomer berapa utk sampai kesana.  Mereka bertanya, mau apa aku kesana dan aku jawab apa adanya.  Dan Puji Tuhan, doa pun mengalir dari ibu-ibu penjual kue, abang tukang parkir dan bapak supir mikrolet.  Mereka mendoakan keberhasilanku dengan berkata, "Mungkin ini rejekinya si Jabang Bayi ya mbaaak..." "Ammmin bu, pak, bang...doain yach..." jawabku.  Aku akan sangat bahagia jika aku berhasil duduk di "Kursi Panas" dan memenangkan hadiah 1M, tapi jika tidak...ya sudah lah...toh aku sangat bersyukur mendapat kesempatan dan pengalaman ini.  Karena tidak semua orang bisa mengalaminya.

Setelah briefing dan coffee break, aku diberitahu bahwa jadwal taping ku di giliran kedua.  Aku tiba di studio jam 10 pagi, dan taping jam 5 sore  (phewwww....gini kali yach....dukanya jadi artis.....).
Tibalah saat yang menegangkan...., duuuhhhh... aku deg-deg-an luar biasa !!! Sebelum sang pengarah acara berteriak "Action!!", Mas Tantowi Yahya menghampiriku dan menyapa ku, "Lagi hamil ya Mbak?  Sudah berapa bulan?" "Iya Mas, sudah 7bln." "Selamat ya...mudah-mudahan ini rejeki nya si Jabang Bayi." "Amin Mas, mudah-mudahan." aku mengamini. Dan saat babak rebutan dibacakan, aku menjawab secepatku daaaann.....aku berhasil duduk di KURSI PANAS.

2 komentar:

  1. Itu episode berapa ya Mbak.....saya pernah ikut di eps #168, pengen nyari arsib rekamannya sampai sekarang nggak dapat2....ada info nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai...terima kasih udah mampir di blog ku.
      Aku episode 153. Aku jg sdh coba menghubungi RCTI tapi menurut mereka kita gak bisa dapat copy rekamannya. Mungkin, aku blm ketemu org yg tepat. Makasih ya...udah ingetin...besok aku coba hubungi RCTI lagi. Salam

      Hapus