My playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Senin, 28 Februari 2011

Perkenalkan

Nama ku Rini Hendrayani, tapi, karena sejak lahir aku mengimani ajaran Katolik, aku mempunyai nama Baptis. Nama Baptisku Helena, dan pada saat umurku 10 tahun, aku menerima Sakramen Krisma dan mendapat nama Santa/Santo Pelindung tambahan, Jacobine.  Dan...karena bapakku berasal dari Tana Toraja, daerah yang penduduknya menggunakan nama fam/marga di belakang nama kecil mereka, bertambahlah namaku dengan nama keluarga Karangan.  Jadilah, nama lengkapku "Helena Jacobine Rini Hendrayani Karangan" Manthap khan...(phewww...)

Pada pertengahan era 80 an, bayak teman-teman sepermainanku yg iseng memakai nam alias sebagai nama panggilan.  Misalnya Sulaiman jadi Stephen, Heru jadi David, Atun jadi Lucy, Lenny jadi Doris...Aku jadi ingin punya nama alias juga dooongg...tapi nggak mau yang begitu ach, norak..hehehe.... aku mau nama yang nggak pasaran, lucu, dan gampang di ingat.  Jaman itu, aku sangat mengidolakan Fariz RM, dan sang idola beristrikan seorang yang bernama Oneng, menurutku nama seperti itu cute..., tapi aku juga gak mau punya nama yang sama dengan nama istri penyanyi idolaku.... gak kreatip banget yeee...
Akhirnya aku coba memasukan semua huruf mati untuk mengganti huruf "N" di kata Oneng..., dan yang terdengar enak di kuping....Odheng.

Jadilah, nama itu melekat sampai sekarang...., bahkan satpam dikantor pernah mengembalikan paket kiriman untuk Helena J. Rini, karena tidak ada yang bernama itu di kantor tempat ku bekerja.
Setelah masalah paket beres, Pak Satpam bilang, "Mbak, nanti bilang sama kenalan mbak, pake nama Odheng aja, biar saya nggak salah lagi." Oke deh Pak....

Tentang Titi - 2

Duduk di Kursi Panas ternyata emang panas...perasaan gak karu-karuan, panas..dingin...panas...dingin...
Rupanya roman ketidaknyamanan ku terbaca oleh Sang Host, Tantowi Yahya...lalu mengajak bercakap-cakap sedikit.  "Datang dengan siapa Mbak Rini?" tanya nya. "Dengan suami mas." jawabku. "Yang mana suaminya?  aku menunjuk ke arah suamiku dan kamera pun mengikuti. Tiba-tiba terdengar suara sang pengarah acara, "Cut!!" "Kasih jaket, kasih jaket!" perintahnya kepada anak buahnya untuk memberikan jaket kepada suamiku yang saat itu hanya mengenakan T-Shirt, "Bedakin dikit!" perintah nya lagi.."Waduh, kenapa pake dibedakin segala sih?" tanya suamiku komplain.."Biar gak keliatan gelap aja mas.."
Saat kamera meng close-up suamiku, mas Tantowi spontan berkata "Kalo saya lihat wajah mas Eko, kok saya jadi teringat sama seorang aktor yang sudah almarhum...., ayo ada yang tau?" Serentak audience menjawab, "Tino Karno !" diiringi tepuk tangan... suamiku cuma bisa nyengir pasrah.
"Mas, banyak gak yang bilang kalau mas Eko ini mirip aktor Tino Karno?" mas Tantowi bertanya pada suamiku "Iya Pak, banyak yang bilang begitu" jawab suamiku PD aje...

5 pertanyaan awal sudah terjawab dengan selamat, berhasil sampai ke titik aman pertama.
Lalu pertanyaan sudah agak sulit, tapi Puji Tuhan bisa aku jawab dengan menggunakan 2 alat bantuku.
Belum lagi sampai dia akhir titik aman kedua..waktuku habis...aku sudah berhasil mengantongi Rp. 16jt.
Taping akan dilanjutkan minggu depan. Weeellleeehhh........
Setelah makan malam bersama dan pembagian uang saku dan cinderamata (bener-bener modal dengkul nih gue ikut acara beginian...hehehe...), aku langsung mencari telepon umum dan menelepon ibuku.....ibuku kaget luar biasa!!!! Beliau senang sekali...daaann...kabarpun beredar cepat dan luas....
Sepanjang perjalanan, aku dan suamiku tak henti-hentinya bersyukur...benar-benar tidak menyangka akan mendapat anugrah ini, dan mulai berkhayal, mau diapakan uangnya...
Sampai dirumah..kuciumi anak pertamaku Pangestu...berkat pangestunya juga aku dan bapaknya bisa mendapat rejeki ini.

Hari itu bertepatan dengan Tahun Baru Cina, aku kembali ke studio RCTI untuk taping acara Kuis Who Wants To Be a Millionaire. Aku sudah tidak setegang saat taping pertama, tapi grogi sih teuteup....
Kini aku sampai ke pertanyaan terakhir untuk Titik Aman ke dua...aku lupa pertanyaannya....tapi...PUJI TUHAN...jawabanku BENAR!!!  Yeeeaaaa.....aku berhasil dapat Rp.32jt !!! Makasih Tuhan...makasih Ibu...
Kini aku masuk ke pertanyaan pertama untuk Titik Aman ke 3 "Apa nama campuran Baja, besi dan nikel?" Waduh....seumur-umur paling gak bisa urusan kayak beginian.... waktu SMA gak bisa masuk di kelas Eksakta..masuknya IPS (Thanks God aku anak IPS) trus ... kuliah jurusan Kalimalang.... (LPK Tarakanita di Kalimalang)ta sudahlah...aku pakai bantuan terakhir:  Telepon Teman.....daaannn...temanku tidak tau juga....
Pasrah...akhirnya asal tebak....kalaupun salah aku masih punya uang Rp. 32jt...
Dan akhirnya....aku berhenti di situ....Terima kasih Tuhan....
Tetap harus berterima kasih, karena nabung setahun pun aku gak yakin bisa dapet duit segitu banyaknya.
Kami keluar studio dengan berseri-seri, pihak RCTI memberitahukan bahwa proses pengambilan hadiah kurang lebih 1,5 bulan. Heeeh....???

Pagi hari, bangun tidur...suasana hati beda banget!!! Berbunga-bunga gimanaaaa...gitu....hahahaha...kayaknya hari ku endah banget!! Acaraku disiarkan 2 minggu setelah taping, dan ditonton oleh seluruh keluarga, handai taulan, sanak family dan tetangga....aku sendiri gak mau nonton...malu ngeliat diri sendiri di tipi....hihihihi...
Karena uang hadiah nya masih lama akan cair...aku kembali sibuk dengan pekerjaan, rumah tangga, dan kandunganku.

4 Maret 2004,
Pagi hari aku merasa agak mulas, ah tapi mungkin cuma mulas biasa.  Lalu aku beres-beres dan berangkat ke kantor bersama suamiku.  Sepanjang perjalanan mulas nya makin terasa...datang dan pergi....ah, emang mau bab kali...aku hitung jarak mulas ku.....masih 20 menit sekali......
Sampai di kantor aku mampir ke Toilet, berharap setelah melakukan panggilan, mulas ku berhenti.
Sekitar pukul 10, jarak mulasku jadi bertambah dekat....10 menit sekali.... aku masuk ke ruang Direktur untuk minta ijin pulang "Kayaknya aku mau melahirkan deh Pak." "What!!!" Pak Direktur terkaget-kaget dan tergopoh-gopoh keluar ruangan memanggil supirnya untuk menyuruhnya mengantarku pulang.  Setelah berpamitan pada teman-teman seperjuangan, akupun pulang.  Aku minta diantar ke kantor suamiku saja, biar nanti bisa pulang naik motor...lebih cepat daripada naik mobil, mengingat rumahku yang jauh dari kantor.
Dengan terpaksa, Pak Ali (pak supir yg baik hati), mangantar aku sampai ke kantor suamiku, karena aku ngotot minta diantar sampai kantor suamiku saja.
Suamiku dulu bekerja di sebuah Hypermarket di kawasan SCBD Sudirman, sambil menunggu suamiku minta ijin pulang, aku sempatkan untuk belanja keperluan bayiku yang belum terbeli, sambil terus menghitung jarak mulas ku. Suamiku bertanya 'Yakin, mau naik motor aja? Naik taxi aja ya..." bujuknya. "Nggak ah, ntar macet...anak gue lahir di taxi gimana?" Akhirnya kami pulang naik motor, kadang pelan, kadang ngebut, tergantung permintaan penumpang....
Sampai rumah aku mandi, ganti baju dan makan siang dulu sebelum menuju rumah bidan.  Perlengkapan untuk bersalin sudah siap siaga sejak 2 minggu yang lalu. Sampai rumah bidan aku diperiksa dan langsung dibawa ke ruang bersalin, suamiku kembali ke rumah sebentar untuk memberitahu ibuku.  Tidak lama terjadilah peristiwa yang (masih) mendebarkan itu.  Tak kurang dari 30 menit lahirlah anak kedua kami, dan ternyata perempuan.  Puji Tuhan....
Suamiku belum kembali ke rumah bidan karena memberitahu ibu dan saudara-saudara kami yang tinggal tidak jauh dari rumah kami. (Aku tidak terbiasa bersalin ditemani suamiku, malu....)
Saat suami dan ibuku datang, anak kami sudah bersih dan rapih.  Kali ini aku tidak ditemani ibuku, karena proses kelahirannya begitu cepat. Putri ku mungil dan cantik...kami beri dia nama Gabriella Maria Kunti Kinanthi Kasih .akhirnya kesampaian juga punya anak yang bernama Titi.
Titi juga bisa berarti RCTI  dan TantowI hehehe....maksa banget yak.....

Saar Titi berumur 3 hari, aku mendapat telepon dari RCTI yang memberitahukan bahwa cek hadiahku sudah bisa diambil dan dicairkan.
Duh senangnya...rejekinya Titi memang luar biasa......
Setelah 7 hari istirahat, aku diantar suamiku mengambil cek ke RCTI dan langsung mencairkan nya ke tabunganku. Ehmmmm....beli apa ya......???

Selasa, 22 Februari 2011

Tentang Titi - 1

Titi adalah nama anak perempuan ku satu-satunya.
Banyak kejadian menarik seputar kehadirannya di dunia ini.

Setelah 10 tahun 2 bulan pacaran, akhirnya aku menikah pada 12 Januari 2002, dengan seorang lelaki yang paling baik sedunia (cieee...., tapi bener lho...). Namanya Albertus Eko Krisdianto, seorang lelaki Jawa yang sederhana dan rajin.  Nanti lah, aku cerita in tentang suamiku tercinta ini...., sekarang aku mau cerita tentang Titi. Setelah 5 bulan menikah, aku hamil, seneng banget....tapi juga deg-deg an.  Saat itu kami masih mengontrak sebuah rumah petakan di daerah Ampera, Cilandak, Jakarta Selatan.  Walaupun rumah petakan, tapi daerah nya tidak terlalu padat penduduk. Mengetahui anak perempuan nya hamil, ibuku gelisah memikirkan tempat tinggal ku yang lumayan jauh dari rumah ibu.  Beliau berpikir, bagaimana nanti kalau anakku lahir, sementara aku dan suami bekerja, siapa yang akan menjaga anakku?  Dan mulailah ibu ku sibuk mencarikan rumah kontrakan di sekitar rumahnya di Cinere. Dan Puji Tuhan, akhirnya kami mendapat rumah yang jauh lebih nyaman dan yang pasti, dekat dengan ibu.  Saat kandunganku berusia 7 bulan, kami pindah ke Cinere.

Pada dasarnya, kami akan sangat bahagia bayi kami lahir dengan sehat, entah itu lelaki atau perempuan, sama saja.  Tapi, nama yang sudah kami persiapkan adalah nama anak perempuan.... Suamiku ingin jika nanti anak yang lahir benar perempuan, dia akan memanggilnya Titi.  Saat USG, dokter tidak dapat memastikan apakah bayiku lelaki atau perempuan, dan pada saat Upacara Mithoni (Upacara siraman calon Ibu saat usia kandungan sudah lebih dari 7 bln) semua tamu dan undangan menebak, kalau nanti anak pertamaku ini perempuan. Tapi tenyata, yang lahir bayi lelaki 8 Maret 2003, Puji Tuhan....!!!

Saat putra pertamaku berumur 3 bln, aku hamil lagi (hehehe.....), kali ini aku dan suamiku tidak lagi mempersiapkan nama, nanti deh, belakangan, kalau bayinya sudah lahir. nanti kecele...lagi...

Ramadhan 2003, aku iseng mencoba menelepon stasiun TV RCTI, untuk ikut kuis Who Wants to be A Millionaire.  Sebulan aku menunggu tidak ada panggilan dari RCTI, dan aku pun melupakannya.
Januari 2004, saat jam istirahat siang (aku jarang keluar kantor untuk makan siang...., panas..!!), telpon kantor berdering, suara lelaki di ujung telepon mencari ku dan mengaku dari RCTI. Aku tidak menganggap serius...karena banyak berita di milist maraknya penipuan dengan modus seperti ini.  Enteng aku jawab, "Maaf Mas, mbak Rini nya sedang keluar makan siang." dan si Mas RCTI menjawab,"Baik bu, nanti saya hubungi lagi setelah jam makan siang."
Sempet menyesal, jangan-jangan bener dari RCTI, walllaaah...piye ki.... sudahlah, kalo emang rejeki, nggak akan kemana, batinku menghibur diri...
Jam 1 lewat, telepon berdering lagi mencariku, dan ternyata si Mas RCTI lagi...hhhuummm...lega rasanya, ternyata ini bukan penipuan.  Dia memberi empat pertanyaan, dan jika aku berhasil menjawabnya, aku diminta datang ke studio RCTI untuk taping.  Dan singkat kata aku berhasil.....
Dua hari kemudian, aku minta cuti dari kantor dengan alasan mau shooting di RCTI, dengan tidak percaya boss ku mengizinkan.  Dan berbekal restu dan doa dari Ibu, suami, saudara, tetangga dan orang sekantor aku berangkat. Karena suami ku bertugas pagi dan baru akan pulang sore hari, dia tidak bisa mengantarku, tapi dia akan datang menonton shooting tersebut.  Aku berangkat naik mikrolet, karena tidak tau dimana persisnya RCTI, aku bertanya pada banyak orang di Psr. Palmerah, naik mikrolet nomer berapa utk sampai kesana.  Mereka bertanya, mau apa aku kesana dan aku jawab apa adanya.  Dan Puji Tuhan, doa pun mengalir dari ibu-ibu penjual kue, abang tukang parkir dan bapak supir mikrolet.  Mereka mendoakan keberhasilanku dengan berkata, "Mungkin ini rejekinya si Jabang Bayi ya mbaaak..." "Ammmin bu, pak, bang...doain yach..." jawabku.  Aku akan sangat bahagia jika aku berhasil duduk di "Kursi Panas" dan memenangkan hadiah 1M, tapi jika tidak...ya sudah lah...toh aku sangat bersyukur mendapat kesempatan dan pengalaman ini.  Karena tidak semua orang bisa mengalaminya.

Setelah briefing dan coffee break, aku diberitahu bahwa jadwal taping ku di giliran kedua.  Aku tiba di studio jam 10 pagi, dan taping jam 5 sore  (phewwww....gini kali yach....dukanya jadi artis.....).
Tibalah saat yang menegangkan...., duuuhhhh... aku deg-deg-an luar biasa !!! Sebelum sang pengarah acara berteriak "Action!!", Mas Tantowi Yahya menghampiriku dan menyapa ku, "Lagi hamil ya Mbak?  Sudah berapa bulan?" "Iya Mas, sudah 7bln." "Selamat ya...mudah-mudahan ini rejeki nya si Jabang Bayi." "Amin Mas, mudah-mudahan." aku mengamini. Dan saat babak rebutan dibacakan, aku menjawab secepatku daaaann.....aku berhasil duduk di KURSI PANAS.